Transportasi online Sindonews – Konflik antara pengemudi
kendaraaan umum konvensional dengan mereka yang terlibat dalam industri
angkutan umum online ini semakin panas. Setelah kemarin ribuan pengemudi
kendaraan umum menggelar aksi mogok massal serta unjuk rasa di depan gedung
wakil rakyat dan pemerintahan, bagaimana tanggapan pemerintah?
Pemerintah menyatakan, bahwa untuk
menangani masalah ini pihaknya tengah mencari jalan keluar. Jalan keluar
terbaik itu diharapkan bisa meredam konflik yang memanas antara pengemudi
kendaraan umum konvensional dengan para pengemudi angkutan umum. Pernyataan
tersebut diungkapkan oleh Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan.
Namun, meski pemerintah tengah
mengupayakan solusi yang bisa mengakomodasi keingingan dari kedua pihak yang
terlibat perseteruan ini, namun pemerintah belum bisa menutup transportasi
berbasis online. Pemerintah belum bisa memenuhi tuntutan para pengemudi
kendaraan umum konvensional yang berdemo kemarin.
Alasan dari keengganan pemerintah untuk
menutup transportasi online Sindonews
ini karena dikhawatirkan akan muncul gejolak lagi yang lebih besar. Akan lebih
banyak lagi pihak yang mempermasalahkan hal tersebut, sehingga untuk sementara
pemerintah merasa bahwa ini adalah hal yang terbaik dengan tetap membiarkan
transportasi online itu beroperasi sementara masih dicarikan jalan keluar.
Pemerintah, menurut sang menteri,
meminta waktu untuk bisa mencarikan jalan keluar terbaik yang berasaskan
keadilan bagi semua yang terlibat dalam konflik ini. Menurutnya, menyelesaikan masalah
rumit ini tidak semudah untuk membalikkan telapak tangan. Pemerintah sendiri
sudah memikirkan beberapa alternatif yang bisa ditempuh dan diharapkan dapat
menjadi solusi.
Salah satunya adalah menawarkan
para pengembang transportasi online tersebut untuk membentuk koperasi. Dengan
begitu, mereka memiliki badan hokum dan berijin resmi untuk beroperasi. Seperti
telah terdengar sebelumnya, pemerintah memang mengumpulkan pihak penyedia
layanan transportasi online untuk rapat dan membentuk koperasi.
Namun hal itu malah memantik reaksi
lebih keras dari para pengemudi angkutan umum konvensional, hingga akhirnya
pada Selasa 22 Maret 2016 kemarin mereka menggelar aksi demo besar-besaran di
depan kantor DPR di kawasan Senayan serta di depan kantor Gubernur DKI Jakarta.
Makin
rumitnya kasus ini membuat masyarakat menanti dengan harap-harap cemas, seperti
apa langkah yang akan diambil pemerintah untuk mengurai benang rumit ini. Yang
jelas, selain adil bagi pihak transportasi online dan pengemudi angkutan umum
konvensional, kenyamanan pengguna jasa kendaraan umum juga harus diutamakan.
Informasi selengkapnya di transportasi online Sindonews!