Gerhana Matahari 2016 Sindonews – Fenomena alam gerhana matahari
yang melintasi kawasan Samudera Pasifik pada 9 Maret 2016 lalu memang menjadikan
Indonesia sebagai buah bibir. Hal ini dikarenakan Indonesia menjadi
satu-satunya negara yang dapat menyaksikan peristiwa gerhana matahari total
tersebut, karena wilayah lain yang dilintasi gerhana matahari total berada di
atas Samudera Pasifik.
Memang tak semua wilayah di
Indonesia berkesempatan menyaksikan peristiwa gerhana matahari total tersebut. Total
ada 12 provinsi yang bisa melihat peristiwa gerhana matahari total, sedangkan
daerah-daerah lainnya hanya bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian dengan
tingkat kepekatan berbeda-beda.
Namun, hal itu tidak menyurutkan
antusias warga untuk menyaksikan fenomena alam tersebut. Apalagi karena pada
tahun 1983 silam masyarakat Indonesia banyak yang melewatkan kesempatan
menyaksikan gerhana matahari total. Sehingga tak heran bila animo masyarakat
kali ini begitu tinggi.
Sebagian masyarakat memilih untuk
datang ke lokasi yang dilewati gerhana matahari total. Sebagian lain
menyaksikan dari daerah tempat tinggalnya masing-masing dan sebagian lain
memilih untuk menyaksikan tayangan langsung gerhana matahari total di televisi.
Salah satu daerah yang dilewati gerhana matahari total adalah Palembang.
Berdasarkan laporan gerhana matahari 2016 Sindonews, ribuan
masyarakat menyaksikan gerhana matahari total dan terpusat di Jembatan Ampera.
Namun, mendadak saja puluhan masyarakat yang berkumpul di Jembatan Ampera menjadi
heboh. Apa yang menyebabkan keributan ini terjadi?
Ternyata, ada satu drone atau
pesawat tanpa awak yang tiba-tiba saja menabrak tiang Jembatan Ampera. Rupanya,
drone tersebut sedang dioperasikan salah satu warga untuk mengambil gambar.
Namun, karena menabrak tiang jembatan, tak ayal drone tersebut akhirnya jatuh
dan menimpa seorang warga yang berada tepat di bawahnya.
Inilah yang menyebabkan warga yang
ada di dekat lokasi jatuhnya drone tersebut mendadak heboh. Anggota satuan
polisi pamong praja yang ada di sekitar lokasi kejadian pun langsung memberikan
pertolongan pertama pada warga yang tertimpa drone naas tersebut.
Memang, berdasarkan pantauan di
lapangan, ada banyak drone yang terbang di sekitar lokasi pengamatan gerhana
matahari. Selain karena adanya komunitas drone yang meramaikan acara, juga
karena kemampuan drone yang bisa terbang tinggi membuatnya bisa membawa kamera
dan mendapatkan gambar gerhana matahari yang lebih bagus.
Lalu, bagaimana kondisi warga yang
tertimpa drone saat mengamati gerhana matahari total di Jembatan Ampera
tersebut? Baca berita lebih lengkapnya di gerhana matahari 2016 Sindonews yuk!