Lagenda Pulau Satonda -
Kepulauan Satonda di ujung barat
Kabupaten Dompu mempunyai keindahan yang tiada dua. Konon menurut legenda yang beredar, pulau itu tak boleh dihuni oleh manusia sehingga kecantikannya tetap terjaga. Tetapi sayangnya, legenda pun diterabas demi pembangunan yang merajalela.
Legendanya, kepulauan ini menjadi sebuah tempat yang diasingkannya Puteri Dae Minga. Dikarenakan kecantikannya, puteri ini diperebutkan oleh banyak kerajaan. Karena menimbulkan sengketa dan pertengkaran, maka akhirnya si puteri pun diasingkan atau dibuang ke pulau yang sekarang tersebut yang sekarang dikenal dengan
pulau Satonda.
"Menurut legenda, pulau itu tidak boleh dihuni manusia", ujar As At selaku pemerhati sejarah masyarakat Sanggar ketika ditemui kami atas dukungan BPPD NTB di Sanggar, Sumbawa, Senin (10 November 2014).
Tetapi nyatanya,
Pulau Satonda yang memiliki luas sekitar 1.000 hektar ini telah mulai dihuni oleh kalangan masyarakat sekitar. Beberapa calon penghuninya tak lain adalah para pihak developer, seperti vila dan resor.
"Saat ini rencana dibangun vila atau resor", tutur Bupati Dompu, Bambang M Yasin di kantornya, Dompu, Sumbawa, Senin (10 November 2014).
Kepualauan Satonda memiliki alam bawah laut yang sangat mempesona. Terumbu karang dan ikan yang berwarna-warni bersiap utnuk menyapa setiap para wisatawan yang berkunjung. Keindahan dan kemempesonaan pulau ini sudah diakui oleh para wisatawan dunia. Kebanyakan, para wisatawan yang berlayarlah yang singgah di pulau ini.
Sehingga, pembangunan pun banyak terjadi. Kemudian, bagaimana dengan kisah legenda yang tidak boleh berpenghuni di Pulau Satonda tersebut?
"Agak sulit berhadapan dengan legenda. Namun beginilah kenyataannya", kata Bambang ketika kami interview tentang
lagenda Pulau Satonda.