film romantis mandarin - Siapa bilang film Mandarin melulu berisi orang berkelahi saling unjuk kemampuan kung fu?
Ya, film Mandarin benar-benar identik bersama film kung fu. Tetapi, sineas sana tidak cuma jago bikin film model demikian. Mereka pula bikin film bermacam macam genre. Termasuk Juga drama romantis.
Nah, mumpung tetap dalam suasana Valentine sekaligus Imlek kami pilihkan film-film romantis berbahasa Mandarin yg barangkali pilihan alternatif Kamu menyaksikan.
Yuk simak film-film romantis Mandarin pilihan kami. O iya, sengaja juga kami pilihkan yg tidak terlampaui lama rilisnya, biar filmnya tetap mundah Kamu cari.
Perhaps Love (2005)
Film musikal termasuk juga jarang sekali dibuat sineas Hong Kong. Dari yg jarang itu muncul Perhaps Love yg tidak jarang dinamakan yang merupakan Moulin Rouge!-nya perfilman Mandarin. Sutradara Peter Chan menggarapnya di th 2005 & cepat menjadi salah satu film laris th itu baik di Tiongkok, Hong Kong, & Taiwan plus mengoleksi 29 penghargaan bermacam macam festival film. Perhaps Love dibintangi Takeshi Kaneshiro, Xun Zhou, Jacky Cheung, & Jin Hee Ji. Kisahnya dimulai ketika Lin Jiang Tung (Kaneshiro), mahasiswa fakultas film, jatuh cinya terhadap Suen Na (Zhou Xun). Namun selanjutnya, Lin mesti dihadapkan pilih cinta atau karir. Lin hasilnya pilih menguber karir. Dirinya melarikan diri dari jalinan cintanya. Sepuluh thn setelah itu, Suen sudah menjadi artis film ternama berkat pertolongan kekasihnya Nip Man (Jacky Cheung), sutradara populer. Di lain pihak, Lin pun berhasil menjadi musisi. Takdir selanjutnya mempertemukan Lin & Suen. Keduanya bekerja sama-sama menggarap satu buah komedi musikal mengenai kisah cinta segitiga. Suatu ironi lantaran Lin tetap cinta terhadap Suen & demikian sebaliknya, biarpun ada Nip Man di tengah-tengah mereka.
In the Mood for Love (2000)
Sekarang Ini orang lebih kenal judulnya ketimbang filmnya. Frasa "in the mood for love" kerap difungsikan buat menyebut suasana hati yg tengah dimabuk cinta. Padahal filmnya justru punyai nuansa cinta yg sendu, bukan orang yg sedang dimabuk cinta berbunga-bunga. Sutradara Wong Kar Wai (Chungking Express) menyuguhkan kehidupan Hong Kong awal 1960-an. Dikisahkan Chow Mo-Wan (Tony Leung), satu orang redaktur surat berita pindah ke satu buah apartemen dgn istrinya. Nyaris bersamaan, seseorang perempuan jejaka elegan Su Lizhen (Maggie Cheung) serta pindah ke apartemen yg sama. Su pindah dgn suaminya. Belakangan, Chow & Su mengetahui pasangan masing-masing terlibat perselingkuhan. Merasa senasib, selanjutnya pun timbul perasaan di antara mereka.
Fly Me To Polaris (1999)
Ini salah satu film paling romantis yg sempat dibuat sineas Hong Kong. Kisahnya menyangkut Onion (Richie Ren) yg buta & bisu sejak mungil. Beliau jatuh hati kepada suster Autumn (Cecilia Cheung) tetapi tidak dapat mengungkap perasaannya. Onion menggandeng kencan Autumn & dijawab iya. Onion yg kegirangan kelewat gembira sampai beliau tertabrak mobil & mati tidak dengan pernah mengungkap rasa cintanya. Tapi,Onion tidak segera ke surga. Dia diizinkan menyelesaikan dahulu urusannya di dunia. Dirinya dikasih disaat tatkala 5 hri. Benar-benar, beliau dapat menyaksikan & berkata waktu ini. Tetapi Autumn tidak mengenalnya. Onion kembali menjadi orang lain. Sementara itu, Autumn yg sedih ditinggal Onion menyadari apabila beliau betulan cinta padanya. Dikala lima hri amat sangat pendek, Onion mesti mengutarakan perasaannya tidak dengan melanggar aturan (sebetulnya beliau tidak dibolehkan bilang siapa beliau) sebelum hasilnya terbang kembali ke Polaris. Autumn tidak mengira Onion datang lagi ke dunia. Kala beliau sadar diwaktu yg tersisa tinggal hitungan menit.