Vitamin dan suplemen - Puasa harusnya menyehatkan lahir-batin. Namun tidak setiap yang
menjalaninya akan memetik manfaat itu kalau tidak dipersiapkan. Kondisi tubuh
kita masing-masing tidak sama saat memulai berpuasa. Bekal itu pula yang
sebetulnya ikut menentukan apakah berpuasa akan berujung menyehatkan, atau
sebaliknya, malah berakibat munculnya gangguan kesehatan nantinya.
Kita melihat fakta bahwa banyak orang di dunia sekarang ini yang
kelihatannya saja sehat. Badannya tambun, tetap beraktivitas normal, namun bila
darahnya diperiksa banyak yang kurang. Kekurangan vitamin A, vitamin C, vitamin
B selain mineral kalsium, dan sederet zat gizi lain.
Setelah dilacak kenapa terjadi kekurangan sejumlah zat gizi, jawabannya
satu. Menu harian orang sekarang tidak selalu lengkap alias cenderung monodiet.
Menu nasi hanya dengan soto, atau hanya dengan gado-gado, atau hanya semacam
lauk belaka. Padahal setiap harinya tubuh membutuhkan sekitar 45 jenis zat gizi
(nutrient).
Kondisi hidden hunger yang lazim memunculkan keluhan tak jelas, seperti
lesu, lemah, dan letih. Sebagian fungsi organ sudah terganggu bila vitamin dan
atau mineral esensial tak memadai kebutuhan tubuh.
Hanya apabila tubuh kecukupan semua nutrisi yang dibutuhkannya, ia punya
depot cadangan makanan tersimpan. Cadangan ini sewaktu-waktu diperlukan,
termasuk saat tubuh sedang berpuasa, agar mesin tubuh masih tetap lancar
berputar.
Apabila tubuh kita tergolong hidden hunger, ekstra multivitamin dan
multimineral menjelang hari berpuasa, sudah sebuah keharusan. Tanpa upaya itu,
dalam menjalani hari-hari berpuasa bisa saja memperburuk kondisi kekurangan
gizinya apalagi bila menu sahur dan menu berbuka semata hanya mengutamakan
porsi, bukan menu yang lengkap bervariasi.
Untuk memulihkan kondisi tubuh yang sudah "kurang gizi" itulah,
semenjak sebelum puasa dimulai, suplementasi sudah perlu dilakukan. Selain agar
bisa lebih bugar selama berpuasa, tidak sampai sel-sel otot, tulang, dan gigi
terpaksa harus digerogoti karena cadangan makanan di organ hati, dan lemak,
sudah lama kekurangan.
Makin lengkap sebuah suplemen berisikan kandungan vitamin dan mineralnya,
makin harus ia menjadi pilihan. Dan apabila tubuh terasa lebih bugar sehabis
mengkonsumsi suplemen, itu pembuktian terbalik kalau selama ini tubuh kita
betul tergolong hidden hunger. Kelihatannya saja sehat, namun sebetulnya
"kurang gizi", yang seyogianya belum sepenuhnya siap untuk menjalani
kegiatan berpuasa bila harapannya masih tetap bisa menyehatkan.
Tetapi begitu juga sebaliknya. Suplementasi tidak akan dibutuhkan selama
puasa apabila sejak awal tubuh kita tidak "kurang gizi" sehingga
tubuh siap menjalani aktivitas puasa. Tentunya selama berpuasa ini pola makan
tetap harus mengutamakan variasi dan nutrisi, bukan semata porsi. Menu berbuka
dan sahur perlu variasi sempurna agar dapat memenuhi kebutuhan tubuh.
Saat memilih vitamin dan suplemen sebaiknya baca label, periksa persentase serta jangan berlebihan saat mengkomsusinya karena suplemen dalam dosis besar, dapat menjadi beracun.